ASKEB I KEHAMILAN
A. PENGERTIAN KEHAMILAN
Kehamilan adalah suatu keadan yang terjadi bila empat
aspek penting terpenuhi, yaitu inseminasi / coitus , ovum , spermatozoa,
terjadinya konsepsi. Dimana sel telur atau ovum adalah merupakan sel terbesar dari badan
manusia dengan ukuran + 0,2 mm ,
sedangkan spermatozoa berbentuk kecobong dengan kepala yang lonjong dan ekor
yang panjang seperti cambuk ( Obsetri Fisiologi , FK UNPAD Bandung ,1983 , hal 83, 99 )
Batasan
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya fetus. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9
bulan 7 hari ) dihitung dari haid
pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan , yaitu
triwulan I dari konsepsi sampai 3 bulan , triwulan II dari bulan ke -4 sampai
bulan ke - 6 , triwulan III dari bulan ke -7
sampai bulan ke - 9.
B. PROSES KEHAMILAN
Proses kehamilan diawali dengan terjadinya konsepsi yaiti
; suatu proses pertemuan sel telur dengan sperma . Dimana proses ini terjadi di
ampula tuba uterus. Proses ini hanya
terjadi apabila sel telur sudah matang , kemudian terjadi koitus , maka sperma yang mengandung
kurang lebih 200 juta sel sperma di pancarkan ke bagian atas dinding pagina ,
terus berenang naik ke serviks dan melintasi uterus menuju tuba falopii,
disinilah sel telur dibuahi.
Dalam
keadaan normal , sel tubu mempunyai 46 kromosom, masing – masing sperma dan
ovum membawa 23 kromosom yang terdiri dari 22 kromosom tubuh dan 1
kromoson sex. Pada ovum di beri simbol X , dan pada sperma
dengan symbol Y. Dalam proses konsepsi
ini bersatu sehingga berbentuk zygote yang memiliki 46 buah kromosom.
Setelah
ovum dibuahi di ampula tuba , karena getaran rambut mukosa tuba dan kontraksi
dinding tuba menyebabkan telur masuk sampai rongga rahim. Peristiwa inilah yang
disebut nidasi yaitu bersarangnya sel telur
yang telah dibuahi didalam endometrium.
Kejadian penting dalam
minggu pertama terjadinya proses kehamilan secara singkat digambarkan sebagai
berikut :
a.
Peristiwa fertilasi dan terbentuknya zygote terjadi
selama kurang lebih 30 jam
b.
Zygote membelah menjadi 12 - 16 blastomer yang disebut
mokula ( pada hari ke -2 dan hari ke – 3 )
c.
Pembentukan blastokist ( hari ke – 4 )
d.
Tertanamnya blastokist ( hari ke – 5 sampai hari ke – 6
)
C. TANDA – TANDA KEHAMILAN
1. Tanda
– tanda tidak pasti kehamilan yaitu :
a. Ammenorhoe
b. Mual
muntah
c. Perubahan
buah dada ( mammae menjadi tegang dan besar )
d. Mengidam
e. Anoreksia
f. Sering
kencing
g. Pigmentasi
kulit
h. Obstipasi
i.
Varises
j.
Tanda Hegar
k. Tanda
Chadwick
l.
Tanda piscaseck
m. Tanda
Braxton – Hicks
n. Suhu
basal meningkat
o. Adanya
human chorionic gonadotropin
2. Tanda
– tanda mungkin kehamilan yaitu :
a. Perubahan
konsistensi uterus
b. Pembesaran
uterus
c. Perubahan
bentuk uterus
d. Pembesaran
perut
e. Ballotemem
( adanya lentingan / goncangan )
3. Tanda
– tanda pasti kehamilan yaitu :
a.
Dapat diraba kemudian dikenal bagian – bagian janin
b.
Dapat dirasakan gerakan janin dan ballotemen
c.
Dapat didengar dan dicatat denyut jantung janin
d.
Pada pemeriksaan rontgen tanpak kerangka janin
e.
Dengan USG dapat diketahui ukuran kantong janin dan
panjang janin, serta diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya
kehamilan , dan selanjutnya dapat dinilai pertumbuhan janin
D. TUJUAN ANTENATAL CARE
1
Mengenali dan menangani penyulit sedini kehamilan ,
persalinan dan nifas
2
Mengenali dan mengobati penyakit sedini mungkin
3
Menurunkan angka morbiditas dan motalitas ibu dan bayi
4
Memberikan nasehat cara hidup sehat sehari – hari , KB
, kehamilan , persalinan , nifas dan laktasi
5
Memonitor kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang janin normal
6
Mengenali adanya
penyimpangan dan memberikan menejemen sesuai dengan kebutuhan
7
Mempersiapkan ibu hamil dan keluarga secara fisik ,
mental , dan persiapan perlengkapan untuk
persalinan , dan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi
E. KEBIJAKAN PENATA LAKSANAAN UMUM
Kebijakan
penata laksanaan umum meliputi 7 T , yaitu :
1. Timbang
berat badan dan ukur tinggi badan
2. Tinggi
Fundus uteri
3. Tekanan
darah
4. Tetanus
Toxoid
5. Tablet
besi
6. TORCH
( Pemeriksaan darah )
7. Temu
wicara ( konseling )
F. PEMERIKSAAN KEHAMILAN
1) Anamnesa
Tanya jawab
mengenai :
a. Keadaan klien
b. Riwayat
menstruasi
c. Riwayat
kehamilan , persalinan , nifas yang lalu
d. Keluhan
kehamilan sekarang
e. Kesehatan
umum
f. Riwayat
kesehatan keluarga
g. Pemeriksaan
kehamilan
2 )
Pemeriksaan fisik
1
Pemeriksaan umum ; tanda – tanda vital .
2
Pemeriksaan khusus ; insfeksi , palpasi , auskultasi ,
pemeriksaan panggul.
3
Pemeriksaan Leopold
1
Leopold I
Dilakukan untuk menentukan tuanya kehamilan , dan bagian janin yang
terdapat pada fundus uteri
Caranya : Pemeriksa berdiri disamping kanan pasien menghadap muka pasien
, pasien diminta untuk menekuk lututnya sedikit , dengan kedua belah tangan
meraba bagian samping dan fundus uteri dengan memamfaatkan kepekaan jari – jari
tangan .Kemudian tentukan tinggi fundus uteri dengan cara rahim ditegangkan
dengan tangan kemudian tangan kiri diletakkan pada fundus uteri dan tentukan
batasnya dengan jari tangan kiri. Tentukan bagian janin yang terdapat pada
fundus uteri apakah kepala atau bokong , atau bagian lain.
2. Leopold
II
Dilakukan untuk menentukan punggung janin .
Caranya : raba bagian kiri uterus menggunakan tangan kanan dan tangan
kiri menahan bagian kanan uterus atau sebalikanya , punggung jari teraba bagian keras dan memanjang dari atas
kebawah , sedangkan disisi lainnya teraba bagian yang kosong menandakan
eksremitas janin.
3.
Leopold III
Dilakukan untuk mengetahui bagian terendah janin
Caranya : tangan kiri diletakkan difundus uteri , kemudin tangan kanan
meraba diatas simpisis dan coba untuk menggoyangkan bagian tersebut , jika
teraba melenting menandakan kepala , dan jika teraba lunak menandakan bokong.
4. Leopold
IV
Dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh bagian terendah janin masuk PAP
Caranya : pasien diminta meluruskan kakinya , kedua tangan diletakkan
pada kedua sisi bagian bawah rahim , raba dengan sedikit penekanan apakah
terasa bagian terendah janin masuk PAP atau belum . Bila jari tangan saling
bertemu ( comvergen ) berati bagian terendah janin belum masuk PAP , sebaliknya
bila tidak betemu ( divergen ) berarti bagian terendah janin sudah masuk PAP.
Pemeriksaan panggul, dapat dilakukan dengan empat cara :
- Pemeriksaan pandang , apakah terdapat dugaan panggul sempit atau kelainan panggul . Misalnya pasien sangat pendek ( TB < 145 cm ) , berjalan pincang , terdapat kelainan panggul.
- Pemeriksaan raba diduga ada kesempitan panggul bila didapatkan : primigravida kehamilan 36 minggu atau lebih kepala belum masuk PAP , primigravida kehamilan aterm terdapat kelainan letak , prasat osborn positif.
- Pengukuran ukuran ruang panggul , alat yang digunakan : jangka panggul dari martil dan pita pengukur . Ukuran – ukuran panggul yang sering digunakan :
a.
Distansia spinarum : jarak antara spina iliaka anterior
superior kanan dan kiri, ukuran normalnya 23 – 26 cm.
b.
Distansia kristarum : jarak antara krista iliaka
terjauh kanan dan kiri , ukuran normalnya 26 – 29 cm .
c.
Distansia tuberum : ukuran melintang dari pinti bawah
panggul atau jarak antara tuber iskhiadium kanan dan kiri.
d.
Bondelaque : jarak antara tepi atas simpisis atau
prosesus spinosus lumbal V , ukuran normalnya 18 – 20 cm.
- Pemeriksaan rongga panggul dengan pemeriksaan dalam .
3 ) Pemeriksaan penunjang
Amnioskopi , USG , dopler.
G. PEMBERIAN IMUNISASI
Imunisasi
yang diberikan pada ibu hamil adalah imunisasi TT ( Tetanus Toxoid ) dengan
waktu pemberian sebagai berikut :
1
TT 1 diberikan pada awal kunjungan antenatal.
2
TT 2 diberikan 4 minggu setelah TT 1 , dengan lama
perlindungan 3 tahun.
3
TT 3 diberikan 6 bulan setelah TT 2 , lama perlindungan
5 tahun.
4
TT 4 diberikan 1 tahun setelah TT 3 , lama perlindungan
10 tahun
5
TT 5 diberikan 1 tahun setelah TT 4 , lama perlindungan
25 tahun / seumur hidup.
H.
PEMBERIAN TABLET
ZAT BESI
Dimulai dengan mengkonsumsi satu tablet sehari
sesegera mungkin setelah rasa mual hilang, tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg
( zat besi 60 mg ) dan assam
polat 500 mg untuk 90 tablet .
I. PEMBERIAN
KONSELING
Konseling yang diberikan
antara lain meliputi :
1
Gizi : peningkatan dalam konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari ,
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi meminum cukup air.
2
Latihan : normal tidak berlebihan , jangan sampai ibu
terlalu capek
3
Kebersihan : perawatan diri yang baik ( personal
hygiene )
4
Tanda – tanda bahaya : jika ibu keluar darah , cairan ,
sakit , nyeri , bengkak pada wajah / tangan , sakit kepala , janin tidak
bergerak seperti biasa maka anjurkan ibu untuk mencari pertolongan segera ,
atau mengunjungi petugas kesehatan terdekat.
5
Aktivitas seksual : jelaskan pada ibu bahwa aktivitas
seksual yang aman dengan posisi yang benar tidak berbahaya , akan tetapi jika
ibu merasa tidak nyaman sebaiknya jangan dilakukan , pada minggu – minggu
terakhir menjelanh HTP boleh melakukan hubungan seksual untuk merangsang kontraksi
uterus.
6
Kegiatan sehari – hari / pekerjaan : ibu boleh
melakukan aktifitas seperti biasa selagi mampu , akan tetapi jangan melakukan
pekerjaan yang menguras energi.
7
Obat – obatan dan merokok : jelaskan pada ibu bahaya
rokok bagi kesehatan janin , dan jangan meminum obat – obatan selain pemberian
dokter atau tenaga kesehatan lain.
8
Body mekanik : nasehati ibu jangan melakukan aktifitas
– aktifitas yang berbahaya.
9
Perubahan fisiologis : berat badan meningkat ,
perubahan pada payudara , tingkat tenaga
yang bisa menurun, mual diwaktu pagi selama trimester pertama, kunjungan / ANC
dilakukan sedikitnya empat kali selama kehamilan , yaitu : satu kali pada
triwulan pertamam , satu kali pada triwulan kedua , dan dua kali pada triwulan
ketiga.
10
Pakaian / sepatu : ajarkan ibu untuk selalu
memperhatikan kebersihan pakainnya, anjurkan menggunakan pakaian dari bahan
yang ringan dan menyerap keringat , jangan memggunakan sepatu dengan hak
tinggi.
11
Pemberian ASI : jelaskan kelebihan ASI dibanding susu
formula , beserta keuntungan pembeian ASI
12
KB pasca persalinan : jelaskan pada ibu jenis – jenis
kontrasepsi yang dapat dipilih , agar ibu dapat menentukan pilihan sesuai
keinginannya.
J. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, dan beberapa anggota keluarga
lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karna pertalian
darah dan ikatan perkawinan atau adopsi
satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan maka akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga yang ada disekitarnya (Effendi,
1998)
2. Bentuk tipe keluarga
a. Keluarga inti (Nuclear family) adalah
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (Extende family) adalah
keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misal kakek, nenek, Keponakan,
sepupu, paman, bibi, saudara, dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (Serial family) adalah
keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah Iebih dari satu kali
dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (composite) adal.ah
keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bcrsamaan
e. Keluarga kabisat (Cabitation) adalah dua orang
yang menjadi satu tanpa perkawinan tetapi membentuk satu keluarga.
3. Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga
Pemegang kekuasaan menurut
Effendy (1998)
a. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam, keluarga adalah
pihak ayah.
a. Peran Ibu
Sebagai isteri dan ibu
anak-anak, mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik, pelindung dari salah
satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunganya pencari nafkah tambahan
dalam keluarga.
a.
Peranan Anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik fisik,
mental maupun spiritual.
4. Fungsi Keluarga
a.
Fungsi efektif adalah keluarga untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi
ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
b.
Fungsi sosialisasi dan tempat untuk bersosialisasi
adalah fungsi mengembangkan dari tempat melatih anak untuk berhubungan dengan
orang diluar rumah.
c.
Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan
generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
d.
Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e.
Fungsi perawatan /pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi
untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang
kcsehatan.
5. Gambaran Keluarga Sehat
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan unhrk mewujudkan keluarga yang
sehat dan sejahtera, pelayanan kebidamin komunitas adalah bagian upaya
kesehatan keluarga. Keluarga sehat adalah kondisi yang mendorong terwujudnya
keluarga sejahtera (Syahlan, 1998).
Gambaran keluarga sehat dapat ditemukan sebagai herikut
a.
Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental
maupun sosial.
b.
Cepat meminta bantuan kepada tenaga kesehatan atau unit
pelayanan kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota
keluarga. Dirurmah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
c. Tinggal di rumah dan lingkungan sehat.
d. Selalu mempertahankan kesehatan keluarga
dan masyarakat.
Seorang bidan yang bekerja
dikomunitas harus mengetahui data wilayah kerjanya. Data tersebut mencakup
komposisi keluarga, keadaan social ekonomi, dapat kebiasaan, kehidupan beragama,
status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang
bekerja dibidang komuniti tergantung kepada peningkatan kesehatan ibu dan anak
di wilayah kerjanya. Sasaran umum pelayanan kebidanan komuniti adalah ibu dan
anak dalam keluarga. Menurut UU No. 32 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan
keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. Di dalam kesehatan
keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan, persalinan,
pasca persalinan dan masa diluar kehamilan (masa interval) serta persalinan. Upaya
kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam
kandungan, masa balita, dan masa pra sekolah (Syahlan, 1996, hal 16).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar